Kabar Latuharhary

Study Visit BEM Fakultas Hukum Universitas Mataram

Pada Kamis, 31 Maret 2016, Komnas HAM menerima kunjungan studi (study visit) dari sekitar 30 orang anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mataram (BEM FH Unram). Kunjungan tersebut diterima oleh Muhammad Nurkhoiron (Komisioner Subkomisi Pendidikan dan Penyuluhan), Sudibyanto (Kepala Biro Dukungan Pemajuan HAM), dan tiga orang penyuluh Komnas HAM.

Dosen FH UNAM, Isnaen, menyampaikan bahwa tujuan kedatangan mereka adalah untuk menambah pengetahuan serta pengalaman praktis dari Komnas HAM dalam kerja-kerjanya secara kongkret dan riil dari lapangan.

Komnas HAM berharap seluruh mahasiswa yang hadir akan turut menyebarluaskan wawasan HAM di daerah Mataram dan Nusa Tenggara Barat. Harapan tersebut tepat mengingat oleh karena wawasan dan informasi mengenai HAM  sangat perlu untuk disebarluaskan ke masyarakat.

“SDM Komnas HAM di Subkom ini terbatas dengan cakupan kerja untuk ke seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu kami sangat terbuka dan senang bila ada mahasiswa yang ingin mengetahui HAM lebih banyak. Dengan harapan pulang ke daerah, turut serta untuk menyebarluaskan wawasan mengenai HAM” tutur Sudibyanto.

Sementara itu Muhammad Nurkhoiron menyampaikan materi tentang konsep hukum HAM, hukum pidana, pelanggaran HAM, konsep warga negara, sejarah serta dinamika HAM, dan instrumen HAM Nasional dan Internasional. Para peserta nampak antusias mendengarkan paparan Muhammad Nurkhoiron, salah satu indikatornya adalah banyaknya pertanyaan yang diajukan mahasiswa dalam sesi tanya jawab. Ada lebih dari enam pertanyaan yang ditujukan mahasiswa dengan berbagai topik, yaitu anak, buruh migran, LGBT, hukuman mati, pelanggaran HAM berat masa lalu, mekanisme kerja Komnas HAM, sampai kepada peluang magang dan membuat penelitian skripsi di Komnas HAM.

“Tidak seperti biasanya ini dalam satu kunjungan, (kali ini) banyak sekali yang bertanya” aku Rusman Widodo sebagai moderator dalam sesi diskusi kunjungan studi ini.

#selfie65

Kunjungan studi BEM FH Unram berakhir pukul 15.45 dengan acara terakhir adalah kuis yang dipandu oleh Alfan Louvikar Cahasta. Kuis ini biasa dilakukan dalam setiap kunjungan studi di Komnas HAM dengan reward terbitan atau materi kampanye Komnas HAM. Selain sebagai metode dalam pendistribusian terbitan dan materi kampanye, kuis juga dirasa efektif sebagai metode evaluasi feedback atas materi yang disampaikan dalam kunjungan.

Dua pertanyaan kuis dan jawaban yang tepat dari mahasiswa mengakhiri sesi kunjungan studi BEM FH Unram. Bila biasanya setiap kunjungan studi diakhiri dengan sesi foto bersama yang biasa, namun kunjungan studi hari ini terasa berbeda.

Sri Rahayu, salah satu penyuluh HAM yang ikut menerima kunjungan, mengajak dan mempromosikan Gerakan #Ingat65 kepada para peserta. #Ingat65 adalah gerakan yang memberikan ruang bagi generasi muda Indonesia untuk bercerita mengenai peristiwa besar yang dialami bangsa ini pada tahun 1965. Ayu, sapaan akrab Sri Rahayu, mengatakan bahwa #ingat65 adalah media yang sangat efektif dalam membangunkan semangat generasi muda Indonesia untuk bicara mengenai sejarah, juga sebagai pengingat bahwa masih ada kasus di masa lalu di negara ini yang belum selesai.

Selain mengumpulkan berbagai cerita tentang 1965, salah satu program lain dalam gerakan #ingat 65 ini adalah #selfie65 setiap hari Kamis. #Ingat 65 mangajak anak muda untuk meng-upload foto selfie dengan gaya tangan yang menunjukan logo #ingat65 berupa ibu jari dan acungan tangan. BEM FH Unram menunjukan antusiasme untuk ikut #selfie65 ini.

“Ini sangat bagus bagi FH Unram bila antusias terhadap keterlibatan dalam Gerakan #ingat65 ini tinggi. Orang-orang muda ini kelak akan menjadi garda terdepan dalam penegakan hukum di Indonesia. Semoga bukan hanya semangat  selfie-nya saja yang akan mereka bawa ke Mataram, namun semangat  gerakan #ingat65 secara substantif dan tentu semangat untuk menyebarluaskan wawasan mengenai HAM” harap Ayu. (SR)
Short link