Pada 3 Agustus 2016, Komnas HAM menerima kehadiran Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Suhardi Alius beserta pejabat utama. Tujuan kedatangan Kepala BNPT adalah untuk menjajagi kerjasama dengan Komnas HAM dalam penanggulangan terorisme yang berbasis hak asasi manusia.
Kepala BNPT diterima oleh Ketua Komnas HAM Imdadun Rahmad yang disertai oleh Wakil Ketua Ansori Sinungan dan beberapa komisioner lainnya.
Menurut Suhardi Alius, kebijakan BNPT dalam penanganan teroris adalah dengan menggandeng semua stakeholder di berbagai lapisan masyarakat. Suhardi menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara majemuk yang harus diterima sebagai anugerah. Perbedaan pemikiran harusnya dihargai, namun paham-paham yang berbau radikal, harus dicegah.
Imdad, panggilan Ketua Komnas HAM, menyampaikan bahwa terorisme adalah kejahatan yang luar biasa (extra ordinary crime) dan melawan nilai-nilai kemausiaan. Namun demikian, harus tetap ditangani dengan tidak meninggalkan prinsip dan norma HAM. Pada prinsipnya, Komnas HAM mendukung kerja BNPT berdasarkan konstitusi dan perundang-undangan yang berlaku.
BNPT sangat berharap kepada Komnas HAM sebagai representasi masyarakat untuk memberikan masukan-masukan terhadap penanganan kasus-kasus terorisme. BNPT tidak akan resisten atas masukan-masukan yang sifatnya memberikan solusi.
Upaya lain untuk mencari jalan keluar dalam menangani terorisme, BNPT juga meminta masukan ke semua lapisan masyarakat termasuk NU dan Muhammadiyah. Harapannya, agar bisa memberikan konstribusi dan solusi terhadap penanganan terorisme. Hal ini sekaligus menjadikan evaluasi terkait penanggulangan terorisme di Indonesia.
Untuk itu langkah selanjutnya BNPT dan Komnas HAM mengadakan kerjasama untuk menyamakan persepsi dalam pencegahan terorisme. Spirit yang diusung dalam rangka kerjasama bahwa kedua institusi sama-sama menjalankan mandat undang-undang untuk mencegah agar terorisme tidak berkembang di masyarakat. (Sugeng S)
Sumber foto: BNPT
Short link
