Kabar Latuharhary

Komnas HAM Libatkan Para Pihak Bahas Tema Festival HAM 2019

LatuharharyKomnas HAM menyelenggarakan diskusi terfokus yang melibatkan sejumlah stakeholder guna meminta masukan terkait tema festival HAM 2019 Jember di  Gedung Komnas HAM Jakarta, Kamis, 11 April 2019.

 

Pada kesempatan diskusi yang dihadiri langsung oleh Wakil Ketua Bidang eksternal Sandrayati Moniaga dan Koordinator Pemajuan HAM Beka Ulung Hapsara tersebut, dihasilkan sejumlah kesepakatan yaitu festival HAM 2019 di Jember akan mengangkat tema “Budaya dan Toleransi”, sementara sub tema yang akan diangkat terkait dengan isu buruh migrant dan peran kota/kabupaten dalam pencegahan ekstreminisme dengan kekerasan.

 

Diskusi yang melibatkan segenap pihak penyelenggara yaitu Komnas HAM, INFID, KSP dan Pemerintah Kabupaten Jember, serta NGO dan Kementerian/Lembaga terkait ini juga telah menyepakati bahwa festival HAM 2019 akan memberikan ruang yang mendorong penghormatan bagi anak, perempuan dan budayawan atau seniman melalui budaya toleransi. Rapat juga telah sepakat untuk mengangkat isu-isu lokal.

 

Perlu disampaikan bahwa Festival HAM telah diselenggarakan selama beberapa tahun terakhir guna mendorong implementasi kabupaten/kota HAM di Indonesia dan untuk merayakan praktik-praktik baik yang telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan kota di Indonesia. Forum ini telah menyediakaan informasi dan inspirasi sekaligus wadah bagi pertukaran pengalaman dan pertukaran praktik-praktik inovatif di bidang HAM.

 

Festival HAM tahun 2019 akan diselenggarakan di Kabupaten Jember. Jember kiranya tidak terlalu asing dengan istilah HAM karena kegiatan terkait kabupaten/kota HAM sempat diselenggarakan di kabupaten ini.

 

Pada tahun 2016, Komnas HAM dan Pemerintah Kabupaten Jember mengadakan Penyuluhan Kabupaten/Kota HAM dan dilanjutkan dengan TOT Kabupaten Kota/Kota HAM Tahap I. TOT Kabupetan /Kota HAM Tahap II kemudian dilaksanakan pada tahun 2017. Komnas HAM juga telah menandatangani kerjasama dengan Universitas Jember pada tahun 2018.

 

Pemerintah Kabupaten Jember saat ini juga dipandang memiliki komitmen untuk terbuka terhadap perubahan dan dinilai telah berupaya untuk mendorong partisipasi publik dalam pembangunan. Pada program pembangunan mewujudkan Jember Maju, Mandiri, Sehat, Kuat, Bersih serta Berbudaya, merupakan wujud tanggung jawab pemerintah untuk menghormati, melindungi dan memenuhi HAM warganya.

 

Kabupaten ini juga memiliki keunikan terkait budaya. Pendalungan yang merupakan asilimasi dari budaya Jawa dan Madura, berkembang sangat pesat di sana, sehingga harmoni telah terwujud di tengah masyarakatnya yang plural. Bahkan publik juga telah memberikan predikat kepada Jember sebagai Kota Karnaval atas konsistensinya dan kepeloporannya menyelenggarakan Jember Fashion Carnaval sejak tahun 2001.

 

Berdasarkan isu prioritas Komnas HAM dan juga potensi yang dimiliki oleh Jember,  telah diputuskan mengangkat isu toleransi dan budaya sebagai tema Festival HAM tahun 2019. (ENS)