Para diplomat yang hadir antara lain: Deputi Direktur Hubungan Asia Timur dan Pasifik Biro Demokrasi, HAM dan Buruh Kementerian Luar Negeri AS Dan Biers, Kepala Divisi Urusan HAM Kedutaan Besar AS Gabriel Hons-Olivier dan Wakil Kepala Bagian Politik Urusan Politik Domestik Steven Weston untuk Indonesia.
Ahmad Taufan Damanik kemudian membahas sejumlah isu strategis yang diupayakan oleh Komnas HAM yakni penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu, persoalan agraria, dan intoleransi. “Kami mendorong pemerintahan yang baru agar dapat bersama-sama mengupayakan penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu,” tuturnya di Gedung Komnas HAM, Senin (9/12/2019).
Taufan kemudian menjelaskan langkah-langkah yang telah ditempuh Komnas HAM diantaranya melakukan dialog dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM Mahfud MD.
Dan Biers kemudian menanyakan terkait perlindungan terhadap para aktivis pembela HAM di Indonesia. Taufan menjelaskan bahwa Komnas HAM juga menyoroti persoalan aktivis pembela HAM. “Saat ini para pembela HAM tidak hanya menghadapi ancaman dan intimidasi namun seringkali menghadapi kriminalisasi terkait kasus yang sedang diperjuangkan. Untuk itu Komnas HAM berupaya melindungi para pembela HAM yang terindikasi mendapat intervensi, melalui surat keterangan yang dikeluarkan Komnas HAM. Surat ini untuk memastikan para pembela HAM atau aktivis ini mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas,” jelasnya.
Kemudian keduanya membahas peluang kerja sama yang dapat ditempuh, diantaranya terkait kerja sama di bidang pelatihan dan edukasi. (AAP/IW)
Short link
