Jakarta-Pendidikan dan penyuluhan hak asasi manusia dapat dilakukan melalui multi-pendekatan dan multi-medium yang dikemas melalui pendekatan dan medium populer, salah satunya lewat karya sastra.
“Sesungguhnya sastra sangat dekat dengan aspek kemanusiaan dan sangat berguna untuk mempromosikan nilai-nilai HAM,” tegas Wakil Ketua Internal Komnas HAM RI Munafrizal Manan dalam diskusi daring "Tanggap Rasa dalam Pena Aksara: Budaya Literasi Sastra dan HAM Masa Kini", Rabu (22/7/2020).
Sastra, diakuinya mempunyai kekuatan untuk menyentuh pikiran, perasaan, dan hati pembacanya tentang nilai-nilai kemanusiaan. Melalui daya narasinya yang khas baik secara imaji, metafora, alegori, sastra mampu mengekspresikan tentang kekejaman, penindasan, diskriminasi, ketidakadilan secara subtil. Sastrawan pun harus mampu bersikap dan berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.
“Jadi sastra HAM dapat dimaknai sebagai upaya untuk menyastrakan HAM dan meng-HAM-kan sastra. Maka, pegiat HAM dan pegiat sastra punya tanggung jawab sosial yang sama untuk kepentingan kemanusiaan,” tutur Munafrizal.
Ia pun mengutip korelasi pernyataannya dengan Pasal 100 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM yang mengatur tentang hak masyarakat untuk berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan, dan pemajuan HAM. Sastrawan sebagai bagian dari masyarakat punya peran strategis untuk berpartisipasi menggaungkan nilai-nilai HAM.
“Sastra itu harus berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, pegiat sastra dan pegiat HAM punya tanggung jawab yang sama pada nilai-nilai HAM,” kata Munafrizal melanjutkan.
Munafrizal juga menyoroti interelasi tentang Hak Asasi Manusia dan Sastra yang berdasar pada tugas dan fungsi Komnas HAM. Salah satu tujuan pembentukan Komnas HAM adalah pendidikan dan penyuluhan HAM. Ia berharap kelak kedekatan sastra dengan HAM dimanfaatkan untuk menggalakkan tugas tersebut, misalnya menyelenggarakan lomba menulis cerpen tentang HAM.
“Oleh karena itu saya secara pribadi sangat berharap di dunia kesusatraan Indonesia itu nanti akan semakin semarak publikasi, karya sastra Indonesia yang mengusung isu dan nilai HAM,” kata Munafrizal berharap.
Narasumber lainnya, novelis Okky Madasari, sastrawan Seno Gumira Ajidarma, serta penulis dan pegiat literasi Maria Bo Niok mengamini pernyataan Munafrizal dan siap mendukung program Komnas HAM. (SP/IW)
Short link