Kabar Latuharhary

Komnas HAM RI Sikapi Krisis Kemanusiaan Myanmar

Latuharhary - Peristiwa kekerasan terhadap kemanusiaan di Myanmar menuai reaksi dari berbagai forum internasional, salah satunya the South East Asia National Human Rights Institutions Forum (SEANF). Komnas HAM RI sebagai salah satu anggota SEANF turut mengambil sikap tegas karena  aksi junta militer Myanmar sejak kudeta 1 Februari 2021 telah menewaskan lebih dari 700 orang, termasuk 50 anak-anak.

 “Kami disini selalu memantau perkembangan situasi di Myanmar melalui berbagai saluran berita dan sangat berduka sekaligus menaruh perhatian atas peristiwa kekerasan yang terjadi disana,” ungkap Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik  dalam Virtual Meeting of the South East Asia NHRIs on the Situation of Myanmar, Rabu (14/4/2021).

Taufan lantas memuji insiatif 4 NHRIs untuk membuat joint letter kepada Myanmar National Human Rights Commission (MNHRC) serta membuat pernyataan publik sebagai wujud solidaritas. Ia juga mendorong adanya upaya kolektif anggota SEANF untuk membangun advokasi bersama jejaring HAM di Asia Tenggara, The ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR). 

Medium advokasi lainnya melalui forum HAM internasional seperti the Asia Pasific Forum of National Human Rights Institutions (APF) dan the Global Alliance of National Human Rights Institutions (GANHRI) untuk mengatasi krisis akibat kudeta militer di Myanmar. Hal ini, menurut Taufan, penting dilakukan sebagai upaya melindungi, memenuhi dan menegakan hak asasi manusia di Myanmar selama masa konflik. 

Ketua SEANF Tan Sri Othman Hashim pun mengapresiasi masukan dari Komnas HAM untuk memasukkan agenda diskusi tentang Myanmar ke dalam Technical Working Group I SEANF pada 20-22 April 2021 mendatang ataupun mengadakan pertemuan paralel berupa sideline meeting sesudah pertemuan tersebut. 

Anggota SEANF lainnya yang diwakili oleh Ketua the Commission on Human Rights of the Philippines (CHRP) Jose Luis Martin Gascon, Provedora for Human Rights and Justice/Provedoria dos Direitos Humanos e Justiça (PDHJ) Timor-Leste Jesuina Maria Ferreira Gomes, dan Komisioner Suruhanjaya Hak Asasi Manusia Malaysia (SUHAKAM) Jerald Joseph ikut mendukung langkah yang diambil secara musyawarah tersebut.

Perkembangan terkini, sekira 3.080 orang ditahan di seluruh area Myanmar dan 23 orang di antaranya dijatuhi hukuman mati dalam pengadilan rahasia, termasuk empat demonstran dan 19 tahanan politik.(AAP/IW/SNF/AS)
Short link