Kabar Latuharhary

Organisasi Mahasiswa sebagai Sarana Penggemblengan Diri

Kabar Latuharhary – Organisasi mahasiswa menyediakan berbagai aktivitas untuk membentuk diri, melatih untuk menjadi seseorang yang bertanggung jawab, belajar menjalin jaringan dan berkomunikasi, serta mengelola organisasi dan program.

Hal itu disampaikan oleh Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan, Mohammad Choirul Anam, dalam acara Brawijaya Jurist Career Expo bertajuk “Pentingnya Mengikuti Ormawa (Organisasi Mahasiswa) dalam Menghadapi Dunia Kerja” yang diadakan oleh Kementerian Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya melalui zoom meeting online pada Senin, 24 Mei 2021.

Mohammad Choirul Anam -- akrab disapa Anam -- adalah alumni dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Pada kesempatan ini Anam mengisahkan masa-masa selama menjadi mahasiswa hingga menduduki posisi komisioner di Komnas HAM. “Saya dulu sibuk dalam berorganisasi, aktif mengikuti organisasi mahasiswa adalah satu sarana untuk penggemblengan diri,” ucapnya.

Organisasi mahasiswa memberikan berbagai aktivitas membentuk diri, melatih untuk menjadi seseorang yang bertanggung jawab, belajar menjalin jaringan dan berkomunikasi, mengelola organisasi dan program selevel badan eksekutif jurusan hingga fakultas. Tidak sedikit ilmu yang dapat dipetik dari bergabung dengan organisasi mahasiswa. Di sini Anam mengingatkan untuk tetap memperhatikan nilai akademik dan lulus sesuai dengan target yang ditentukan.

Anam berpesan kepada seluruh peserta yang mayoritas berasal dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, “persiapkan diri dengan memperkuat pengetahuan, perkuat jaringan, dan fokus dalam satu bidang yang diminati”. Lebih lanjut Anam mengatakan jika lapangan pekerjaan luas dengan peminat yang juga tidak sedikit membuat persaingan bekerja semakin sengit sehingga apabila tanpa persiapan diri maka tidak akan mungkin sukses mencapai tujuan.

Mencontohkan diri sendiri, Anam memberitahukan kepada peserta bahwa sejak awal sudah menekuni dunia hukum dan hak asasi manusia (HAM). Karier Anam mulai dari bawah dengan menjadi volunter Lembaga Bantuan Hukum Surabaya dengan posnya di Malang, Jawa Timur, berlanjut hingga menjadi Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di usia 24 tahun yang menjadikannya direktur paling muda dalam sejarah YLBHI. Sekarang Anam menempati posisi sebagai Komisioner Komnas HAM masa jabatan 2017-2022. Menurut Anam, semua yang diperoleh adalah hasil dari dedikasi dan kefokusannya yang selama ini dia terapkan.

Tidak hanya itu, Anam menekankan kepada mahasiswa hukum almamaternya untuk menggeluti dunia hukum dengan pikiran yang terbuka. “Keterbukaan pikiran, terus memantau perkembangan hukum, tidak takut berbicara dengan bahasa asing merupakan poin utama untuk tetap maju menghadapi masa depan yang terus berkembang,” ujar Anam.

Setelah berbagi pengalaman, Anam melanjutkan dengan memperkenalkan Komnas HAM kepada para peserta diskusi. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang ditujukan kepada Anam. Selain mempertanyakan pengalaman Anam, peserta juga bertanya terkait perbedaan dan fungsi Komnas HAM. Anam menjawab dengan supel selayaknya seorang kakak yang menceritakan kisahnya kepada adiknya sehingga membuat diskusi berjalan lancar dan mengalir hingga tiga jam lamanya.

Narasumber lain seorang analis kepegawaian ahli pertama dari Kementerian Hukum dan HAM Elly Saskia yang merupakan lulusan dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya pun berbagi pengalamannya kepada para peserta. Elly sependapat dengan Anam jika organisasi mahasiswa berperan membentuk seseorang dan akan memberikan manfaat tidak hanya di dunia organisasi perkuliahan tetapi juga di dunia kerja nantinya.

Penulis: Andri Ratih

Editor: Rusman Widodo

Short link