Kabar Latuharhary

Komnas HAM Merancang Strategi Diseminasi Nilai-Nilai HAM

Kabar Latuharhary – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memiliki berbagai fungsi untuk menciptakan kondisi hak asasi manusia (HAM) yang kondusif di Indonesia, salah satunya fungsi penyuluhan HAM. Berbagai program kegiatan penyebarluasan nilai-nilai HAM dilakukan Komnas HAM melalui Bidang Dukungan Penyuluhan. Implementasi dari program kegiatan tersebut membutuhkan strategi yang tepat agar pelaksanaannya mampu mencapai target yang telah direncanakan.

Berdasarkan hal tersebut, Bidang Dukungan Penyuluhan menyelenggarakan sebuah workshop bertajuk "Strategi Diseminasi Nilai-Nilai HAM untuk Meningkatkan Kinerja Lembaga" yang dilaksanakan secara hybrid di Jakarta dan melalui zoom meeting pada Kamis - Jumat (24-25/03/2022). Workshop ini menghadirkan narasumber berkompeten di bidangnya yang membagikan strategi dan pengalaman untuk menunjang Komnas HAM dalam melakukan fungsi penyuluhannya.

Atikah Nuraini, Praktisi dan pendidik HAM yang menjadi salah satu pendiri dari Datum Indonesia menjadi narasumber pertama yang memberikan strategi dan taktik diseminasi nilai-nilai HAM ke publik. Sesi dilanjutkan dengan Anggara Suwahju, Kepala Eksekutif PT. Kailani Selaras Indonesia (KSI) yang memberikan ilmunya cara membuat dan membangun sebuah sistem manajemen pembelajaran HAM.

Setelah mendapat strategi dan taktik diseminasi, lalu cara membuat sebuah sistem manajemennya, maka Bidang Dukungan Penyuluhan merasa perlu untuk membangun sistem jejaring kerja untuk menunjang pendidikan dan penyuluhan HAM di Komnas HAM. Kusen Alipah, Ketua Umum Pengurus Koalisi Seni Indonesia pun didapuk menjadi narasumber ketiga dalam workshop ini.


Aris Wahyudi, Plt. Sekretaris Jenderal Komnas HAM dan Beka Ulung Hapsara, Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM yang turut hadir dalam workshop ini memberikan apresiasinya terhadap para narasumber dan kegiatan yang diinisiasi oleh Bidang Dukungan Penyuluhan.

"Biro Dukungan Pemajuan HAM penting dan strategis dalam membangun awareness masyarakat dan para pihak terkait HAM yang dapat memberikan efek untuk meminimalisir adanya pelanggaran HAM di Indonesia. Pembelajaran dan pengalaman narasumber dapat kita petik untuk merancang strategi-strategi diseminasi yang disesuaikan dengan perkembangan sehingga nilai-nilai HAM dapat tersalurkan sesuai dengan harapan," ucap Aris Wahyudi.

Beka -- panggilan akrab Beka Ulung Hapsara -- mengamini pernyataan Aris Wahyudi. Menurutnya, soal muatan dan strategi menjadi syarat untuk bisa berbagi dan menjangkau masyarakat secara lebih luas lagi untuk terpapar nilai-nilai HAM, khusus masyarakat di daerah yang minim sinyal dan teknologi. “Bagaimana bisa menjangkau lebih banyak masyarakat di daerah yang susah sinyal, padahal kebutuhan pemahaman terkait HAM di sana itu tinggi, sehingga Komnas HAM perlu hadir untuk menjangkau mereka yang selama ini belum terjangkau," imbuh Beka.

Dalam workshop ini pun Beka mendorong kepada para staf Komnas HAM untuk dapat turun langsung ke lapangan agar dapat mendapatkan perspektif baru, pengalaman baru, sekaligus mempraktikan kerja-kerja pendidikan dan penyuluhan HAM.

Penulis: Andri Ratih

Editor: Hari Reswanto


Short link