Mediasi

Keterampilan Negosiasi bagi Staf Komnas HAM

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bernegosiasi dalam mendukuing fungsi mediasi menjadi hal yang sangat penting dimiliki oleh setiap staf Komnas HAM. Dengan pengetahuan dan keterampilan negosiasi yang baik, maka mediasi yang bertujuan mencapai adanya kesepakatan para pihak atas sebuah sengketa, akan lebih mudah tercapai.

Salah satu faktor yang akan sangat menentukan keberhasilan bernegosiasi adalah adanya persiapan yang cukup, baik bagi negosiator maupun para pihak. "Persiapan yang baik akan membuat proses negosiasi berjalan lebih optimal dan efektif," ujar Fahmi Shahab, Direktur Pusat Mediasi Nasional (PMN), yang menjadi narasumber dalam Diskusi tentang Keterampilan Bernegosiasi yang diadakan oleh Bagian Dukungan Mediasi Komnas HAM.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta pada Senin (15/4) dihadiri oleh Komisioner Munafrizal Manan, Kabag Dukungan Mediasi Mimin Dwi Hartono, serta segenap pejabat struktural dan staf Bagian Dukungan Mediasi dan Dukungan Pelayanan Pengaduan.

Menurut Fahmi, selain persiapan, hal penting lain yang harus diidentifikasi adalah parapihak yang terlibat (analisis aktor) dan peta konflik. "Negosiator juga harus mampu mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan para pihak,' ujar Fahmi.

Sedangkan di sesi kedua, dengan narasumber Direktur HAM dan Kemanusiaan Kemenlu RI, Achsanul Habib, disampaikan tentang pengalaman dan strategi melakukan negosiasi antar negara, baik yang sifatnya bilateral maupun multilateral.

"Adanya kepentingan dan preferensi yang berbeda menimbulkan adanya konflik antara negara. Maka, negosiasi berperan untuk mempertemukannya agar ada konsensus bersama," kata Achsanul Habib, yang berpengalaman dalam melakukan negosiasi dan diplomasi di tingkat internasional.

Dalam pemaparannya, Achsanul menyampaikan ada berbagai jenis negosiasi, yakni diantaranya negosiasi kolaboratif dan negosiasi integratif. "Negosiasi integratif menjadi model yang paling ideal karena bisa mengkombinasikan kepentingan berbagai pihak menjadi sebuah konsensus bersama," ujarnya. (MDH)
Short link