Kabar Latuharhary

Komnas HAM Telusuri Dugaan Pelanggaran HAM dalam Aksi 22 Mei

Latuharhary   Komnas HAM menelusuri dugaan pelanggaran HAM yang terjadi sepanjang aksi 22 Mei 2019 dengan melakukan peninjauan langsung ke RSUD Tarakan pada Rabu (22/5/2019).

“Kita akan melakukan pengecekan perihal yang sebenarnya terjadi. Lantaran cukup banyaknya korban yang berjatuhan pasca peristiwa tanggal 22 Mei 2019 dan dirawat di rumah sakit, maka kita melakukan pengecekan langsung ke lokasi ini. Kita juga akan mengecek ke rumah sakit lain (selain RSUD Tarakan),” kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.

Kedatangan Taufan didampingi oleh Wakil Ketua Bidang Internal, Hairansyah dan Koordinator Penegakan HAM, Amiruddin Al Rahab. “Pemantauan di lapangan ini, terutama difokuskan terhadap pertanyaan ada atau tidaknya pelanggaran HAM pada aksi massa tersebut,” pungkas Taufan.  

Berdasarkan pantauan, sebagian besar korban mengalami luka ringan dan patah tulang, para korban berasal dari kalangan masyarakat sipil, dan terkait korban yang meninggal tidak diberlakukan prosedur otopsi oleh pihak RSUD Tarakan. Pihak RSUD Tarakan berdalih telah menawarkan tindakan otopsi kepada pihak keluarga korban meninggal namun tawaran tersebut ditolak oleh pihak keluarga korban. Alhasil, hingga saat ini belum dapat disimpulkan secara pasti mengenai penyebab kematian korban.    

Perlu disampaikan bahwa kedatangan Tim Komnas HAM ini bukan hanya sekedar menelusuri unsur-unsur yang mengarah pada terjadinya tindak pelanggaran HAM, namun juga memberikan dukungan psikologis kepada para korban yang dirawat dan memastikan jumlah korban pasca bentrok saat melakukan aksi di sejumlah titik di Jakarta.

Disinggung sejumlah wartawan yang turut meliput kegiatan tersebut apakah Komnas HAM telah menyimpulkan peristiwa tersebut telah terjadi unsur pelanggaran HAM atau tidak, Taufan dan tim menolak untuk menyimpulkan karena data yang dihimpun Komnas HAM ini masih akan diolah dan disandingkan dengan data dukung lain untuk bisa ditarik kesimpulan.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan per Kamis (23/5/2019) pukul 11.00 WIB menyebutkan bahwa  jumlah korban Aksi 22 Mei 2019 bertambah menjadi 8 orang. Sedangkan korban yang mengalami luka-luka bertambah menjadi 730 orang. Para korban tengah dalam penanganan medis di sejumlah rumah sakit di Jakarta.(SP/ENS)

Short link