Kabar Latuharhary

Solidaritas, Modal Utama Penyelesaian Konflik Papua

Jakarta - Berbagai peristiwa kekerasan di wilayah Papua masih terus terjadi dan cenderung meningkat. Rasisme, pertumbuhan ekonomi yang tidak merata, kesenjangan antara Orang Asli Papua (OAP) dengan pendatang, serta tidak berjalannya UU Otonomi Khusus secara efektif menjadi faktor penghambat penyelesaian permasalahan di Papua.

"Persoalan terbesar bangsa kita saat ini kehilangan spirit solidaritas," ungkap Wakil Ketua Eksternal Komnas HAM RI Amiruddin merespons kondisi terkini di Papua dalam Diskusi Daring Jaringan Intelektual Berkemajuan bertema "Jangan Biarkan Papua Sendiri", Senin (24/5/2021).

Ketiadaan semangat tadi membuat masyarakat mudah terpecah belah akibat gejolak politik. Amiruddin menilai, justru solidaritas berbangsa menjadi modal utama dalam menyelesaikan berbagai masalah di Papua. Lantaran persoalan Papua merupakan masalah bangsa Indonesia.

Ketegasan dalam upaya penegakan hukum, menurut Amiruddin, turut mendukung penyelesaian kasus kekerasan di Tanah Cendrawasih.  "Kekerasan harus dihadapi dengan proses hukum yang fair (adil), terbuka, akuntabel," tegasnya. Langkah ini perlu diambil agar masyarakat tidak meragukan langkah hukum tersebut serta percaya adanya keadilan di negara ini.

Ia mengingatkan agar para pengambil kebijakan selalu mendengarkan aspirasi masyarakat Papua supaya mampu memahami permasalahan yang terjadi di lapangan. Langkah tersebut diselingi upaya membangun dialog dengan berbagai kalangan untuk menyelesaikan konflik di Papua.  Apapun langkah maupun upaya yang diambil pemerintah, Amiruddin mengingatkan supaya tidak mencederai prinsip HAM, transparan, dan akuntabel.

"Kita juga perlu duduk berunding, berbicara. Jalur komunikasi perlu dibuka seluas-luasnya," tegasnya.

Tentunya dukungan dari masyarakat luas juga menjadi tumpuan penyelesaian konflik.  "Kita bisa memberikan dukungan kepada saudara kita di Papua sehingga dalam memperjuangkan HAM, keadilan, serta penegakan hukum saudara kita di Papua tidak merasa berjalan sendirian," ajak Amiruddin.
(AM/IW)
Short link