Kabar Latuharhary

Kota Bogor Tuan Rumah Festival HAM 2022

Bertempat di ruang Paseban Sri Bima Balaikota Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 14 Maret 2022, Walikota Bogor Bima Arya menerima Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dan tim untuk membicarakan persiapan Festival HAM 2022.

Selain Komnas HAM hadir perwakilan dari International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) dan Kantor Staf Presiden (KSP). Pertemuan yang dimulai sekitar pukul 10.30 WIB tersebut dimulai dengan penyampaian rencana Kota Bogor untuk menyelenggarakan Festival HAM 2022.

Sebelumnya Komnas HAM, INFID, dan KSP telah bersepakat untuk menjadikan Kota Bogor sebagai tuan rumah Festival HAM 2022 setelah Kota Bogor secara resmi mengajukan diri sejak tahun 2021.

“Kota Bogor siap menjalankan amanah menjadi tuan rumah Festival HAM 2022,” ucap Bima Arya. Pemerintah Kota Bogor diketahui aktif mengirimkan perwakilannya untuk menghadiri Festival HAM pada tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Beka Ulung Hapsara, Komisioner Komnas HAM, penetapan Kota Bogor sebagai tuan rumah Festival HAM 2022 karena telah memiliki kerangka kerja yang baik sebagai Kota HAM.

"Kota Bogor, misalnya, sudah memiliki sejumlah kebijakan yang berperspektif HAM, telah mempraktikkan pembangunan yang berperspektif HAM dengan membangun infrastruktur yang ramah penyandang disabilitas, memiliki komitmen serius untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan menjunjung tinggi toleransi," ujar Beka.

Bima Arya menyampaikan rencana Kota Bogor menjadi tuan rumah dengan menguraikan beberapa poin. Pertama, soal waktu, ada 3 slot waktu yang sudah dipetakan yaitu: pada 27 - 29 Oktober, 9 - 11 November, dan 9 - 11 Desember. Setiap slot waktu mempunyai penjelasan masing-masing.

Menanggapi soal waktu, Beka Ulung menyatakan bahwa waktu paling bagus adalah akhir Oktober. Namun sebenarnya waktu yang realistis adalah November.

Menyambut pendapat Beka, Abdul Waidl dari INFID dan Prof. Ruhaini dari KSP menyatakan kesepakatan untuk waktu pelaksanaan di bulan November.

Poin lain yang disampaikan adalah soal tema. Pemkot Bogor mengusulkan tema utama yaitu: “Diversity, Harmony, Inclusivity”. Tema tersebut masih relevan dengan Kota Bogor yang sangat majemuk dan dapat menjadi rujukan bagi kota-kota lain. Usulan tema ini mendapat persetujuan dari semua yang hadir. Sebagai catatan adalah membuat tema ke dalam bahasa Indonesia yang lebih mudah dimengerti semua kalangan.

Poin selanjutnya yang disampaikan adalah persoalan teknis seperti lokasi acara dan konsep acara yang lebih partisipatif dan empiris. Salah satu usulan dari Pemkot Bogor adalah penggunaan homestay sebagai alternatif penginapan bagi peserta Festival HAM. Homestay diyakini akan memperkuat konsep partisipatif, merakyat dan menghemat anggaran.

Secara umum para penyelenggara telah menyepakati waktu, konsep acara dan persoalan teknis lainnya. Perwakilan dari KSP dan INFID juga sepakat dengan waktu, konsep acara dan siap mendukung Kota Bogor melaksanakan Festival HAM 2022. Beberapa isu yang juga dibahas antara lain mengenai perlunya menyasar target anak muda perkotaan dengan mengadakan lomba penulisan, menghadirkan tamu dari negara asing yang kerap hadir di Festival HAM sebelumnya, perlu belajar dari pelaksanaan Festival HAM 2021 di Kota Semarang.

Hal lain yang juga penting adalah menggarap media massa secara lebih intensif dan serius agar kegiatan Festival HAM 2022 dapat diketahui publik luas dan mempunyai dampak signifikan.

Usai pertemuan, Walikota Bogor mengajak rombongan dari Komnas HAM, INFID, dan KSP untuk berkeliling Kota Bogor dan melihat beberapa lokasi yang akan menjadi tempat pelaksanaan Festival HAM 2022, seperti alun-alun Kota Bogor, kawasan wisata kuliner Jalan Surya Kencana.

Penulis : Hari Reswanto

Short link