Kabar Latuharhary

Kronologis Konflik Sosial dan Pengamanan Pemilu di Bima

Bima - Pasca pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kecamatan Parado, hari berikutnya Ketua Tim Pengamatan Situasi Pemenuhan Hak Warga Negara,  Pramono Ubaid Tanthowi berkunjung ke Kantor KPU Kabupaten Bima di Palibelo, Bima, NTB (25/02/2024).

Dalam kunjungan itu, Pramono bertemu dengan Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Kabupaten Bima beserta jajarannya. Di pertemuan itu dibahas kelanjutan proses PSU pasca pelaksanaannya pada 24 Februari 2024. 

Berdasarkan hasil keterangan yang didapatkan, PSU berjalan aman, lancar, dan tertib walaupun sejumlah petugas KPPS masih merasa sedikit khawatir akan terjadi konflik sosial seperti yang telah terjadi sebelumnya.

Terdapat 13 (tiga belas) orang pelaku perusakan TPS dan pembakaran logistik pemilu. 4 (empat) orang telah ditangkap sementara 9 (sembilan) lainnya masih dalam proses pencarian Polisi.

Menurut Ketua KPU, pemilih yang datang pada PSU jumlahnya tidak sebanyak sebelumnya. Namun jumlah perbandingannya tidak signifikan.


Terkait petugas KPPS yang meninggal dunia, terdapat penambahan 1 (satu) orang. Penyebabnya adalah kecelakaan seusai bertugas sebagai Petugas KPPS. Sampai saat ini terdapat 2 (dua) Petugas KPPS yang meninggal di Kabupaten Bima.

Setelah Bertemu KPU dan Bawaslu Kabupaten Bima, Ketua Tim Pengamatan Hak Konstitusi Warga Negara, Pramono Ubaid Tanthowi kemudian mendatangi Polres Kabupaten Bima di Palibelo, Bima, NTB  pada Senin ( 26/02/2024).


Tim mendatangi Polres Bima untuk menanyakan lebih detail terkait kronologis kejadian konflik sosial di Bima. Selain itu, tim juga menanyakan terkait proses pengamanan pemilu baik saat Pemilu serentak maupun saat PSU.

Berdasarkan keterangan Wakapolres Kabupaten Bima dan Jajarannya, pembakaran dan perusakan di TPS terjadi sekitar pukul 9 (sembilan) malam. Selain melakukan pembakaran, para pelaku juga membawa parang sebagai atribut yang digunakan.

Hampir 34 (tiga puluh empat) TPS di Parado menjadi sasaran pelaku. Dari 170 (seratus tujuh puluh) kotak suara, sebanyak 102 (seratus dua) kotak berhasil diamankan. Sementara 68 (enam puluh delapan) kotak suara berhasil dibakar oleh para pelaku.

Kabupaten Bima belum pernah mengalami kejadian seperti ini dalam Pemilu, sehingga dalam proses pengamanan TPS, wilayah ini dikategorikan sebagai wilayah yang tidak rawan. Oleh karena itu, setiap 1 (satu) TPS hanya dijaga satu aparat.

Karena kejadian tersebut, status wilayah Bima dinaikkan statusnya menjadi wilayah sangat rawan dengan penjagaan yang sangat ketat. Di wilayah Parado Rato misalnya, dijaga lebih dari 90 personil di satu lokasi.

Terkait Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang telah dilakukan, Wakapolres menyampaikan bahwa prosesnya sudah selesai dan sampai saat ini semua berjalan dengan lancar.

Saat mendatangi Polres Kab. Bima, Ketua Tim, Pramono masih didampingi oleh Kepala Biro Dukungan Penegakan HAM, Imelda Saragih serta anggota timnya yaitu Feri, Unggul, dan Winda.

Penulis : Feri Lubis

Editor : Liza Yolanda 

Short link