Sebagai tindak lanjut dari kerjasama antara The Asia Foundation dan Komnas HAM di bawah program MAJU (Empowering Access to Justice) yang disupport oleh USAID, pada 5-6 Juli 2017 telah diadakan asesmen teknologi informasi di Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua.
Asesmen dilakukan oleh staf PT. Continentum yang telah dipilih oleh TAF sebagai pelaksana asesmen. Dalam prosesnya, asesmen melibatkan staf dari Subbag Teknologi Informasi Komnas HAM.
Dalam pertemuan dengan Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua Frits R dan staf, disampaikan oleh Mimin Dwi H selaku Kasubag TI tentang tujuan asesmen adalah untuk mengetahui kondisi riil sarana dan prasarana TI serta sumber daya manusia, dan aplikasi berbasis TI yang sudah diterapkan di kantor perwakilan, untuk membangun database HAM nantinya.
Frits menjelaskan bahwa aplikasi berbasis TI untuk penanganan kasus mengikuti aplikasi Sistem Pengaduan Terpadu yang dikelola oleh Komnas HAM di Jakarta. "Namun, aplikasi itu sampai saat ini belum berjalan," ujar Frits.
Sedangkan Melky, staf Komnas HAM Papua menjelaskan, bahwa secara sarana, perangkat TI sudah memadai, yaitu masing-masing staf mempergunakan laptop, tersedia printer, mesin scan, dan server. Namun, sarana itu belum dimanfaatkan secara maksimal. "Selain itu, tidak ada staf yang khusus menangani TI," jelas Melky.
Kendala yang dihadapi dalam menerapkan aplikasi berbasis TI adalah jaringan intyernet yang tidak stabil dan listrik yang tidak jarang padam.
Terkait dengan produk-produk yang dihasilkan, selain menangani pengaduan masyarakat, Komnas HAM Perwakilan Papua menerbitkan Laporan Tahunan dan newsletter secara berkala. Sifat dari berkas pengaduan yang terbatas dan rahasia tidak bisa disampaikan ke publik, keculai pada pihak yang berkepentingan.
Komnas HAM Perwakilan Papua menyambut dan akan bekerjasama dalam membangun database, karena mempunyai banyak manfaat baik internal maupun eksternal.
Selain di Komnas HAM Papua, asesmen juga dilakukan di LBH Jayapura dan ALDP.
Untuk Komnas HASM, selain di Papua, asesmen juga akan dilakukan di lima kantor perwakilan lainnya, yaitu Maluku, Sulteng, Kalbar, Sumbar, dan Aceh, sepanjang Juli 2017. (MDH)
Asesmen dilakukan oleh staf PT. Continentum yang telah dipilih oleh TAF sebagai pelaksana asesmen. Dalam prosesnya, asesmen melibatkan staf dari Subbag Teknologi Informasi Komnas HAM.
Dalam pertemuan dengan Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua Frits R dan staf, disampaikan oleh Mimin Dwi H selaku Kasubag TI tentang tujuan asesmen adalah untuk mengetahui kondisi riil sarana dan prasarana TI serta sumber daya manusia, dan aplikasi berbasis TI yang sudah diterapkan di kantor perwakilan, untuk membangun database HAM nantinya.
Frits menjelaskan bahwa aplikasi berbasis TI untuk penanganan kasus mengikuti aplikasi Sistem Pengaduan Terpadu yang dikelola oleh Komnas HAM di Jakarta. "Namun, aplikasi itu sampai saat ini belum berjalan," ujar Frits.
Sedangkan Melky, staf Komnas HAM Papua menjelaskan, bahwa secara sarana, perangkat TI sudah memadai, yaitu masing-masing staf mempergunakan laptop, tersedia printer, mesin scan, dan server. Namun, sarana itu belum dimanfaatkan secara maksimal. "Selain itu, tidak ada staf yang khusus menangani TI," jelas Melky.
Kendala yang dihadapi dalam menerapkan aplikasi berbasis TI adalah jaringan intyernet yang tidak stabil dan listrik yang tidak jarang padam.
Terkait dengan produk-produk yang dihasilkan, selain menangani pengaduan masyarakat, Komnas HAM Perwakilan Papua menerbitkan Laporan Tahunan dan newsletter secara berkala. Sifat dari berkas pengaduan yang terbatas dan rahasia tidak bisa disampaikan ke publik, keculai pada pihak yang berkepentingan.
Komnas HAM Perwakilan Papua menyambut dan akan bekerjasama dalam membangun database, karena mempunyai banyak manfaat baik internal maupun eksternal.
Selain di Komnas HAM Papua, asesmen juga dilakukan di LBH Jayapura dan ALDP.
Untuk Komnas HASM, selain di Papua, asesmen juga akan dilakukan di lima kantor perwakilan lainnya, yaitu Maluku, Sulteng, Kalbar, Sumbar, dan Aceh, sepanjang Juli 2017. (MDH)
Short link
