Kabar Latuharhary

Komnas HAM Ikut Sosialisasikan Pelestarian Kebudayaan Indonesia di Forum Bakohumas

Solo – Humas Komnas HAM turut menyosialisasikan pelestarian kebudayaan melalui Forum Tematik Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). 

 

Forum Bakohumas perdana yang dihadiri tim  Humas Komnas HAM ini mengangkat tema "Mewujudkan Pemajuan Budaya yang Unggul dan Berkarakter Melalui Pelestarian Cagar Budaya dan Museum". Sekitar 80 peserta dari berbagai K/L hadir di Hotel Novotel Solo, Rabu-Jumat (21-23/6/2019) 

 

Humas Komnas HAM yang diwakili oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan, Humas dan Protokol Solechah serta staf humas. Acara ini mengawali langkah Komnas HAM sebagai anggota baru Bakohumas.

 

Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud Ahmad Mahendra menyampaikan, forum rutin tersebut memperkokoh persatuan Bakohumas serta sebagai wadah berinteraksi untuk membuka akses kerjasama antar lembaga.

 

Tema kebudayaan yang diangkat dalam forum Bakohumas kali ini menitikberatkan UU Nomor 05 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan. Sebagai implikasinya, museum dinilai berperan penting bagi kemajuan kebudayaan Indonesia.

 

Momen Bakohumas kemudian dimanfaatkan guna menyosialisasikan pesan melestarikan kebudayaan bangsa tersebut. Inspektorat Jenderal Kominfo Doddy Setiadi sekaligus Plt. Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik menyampaikan pentingnya memahami sejarah demi pelestarian kebudayaan.

 

 "Kita punya tugas untuk membawa generasi milenial memahami nilai-nilai budaya bangsa kita. Salah satunya dengan mengunjungi museum," ujarnya.

 

Data yang dipaparkan Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud Fitra Arda memerlihatkan saat ini terdapat sekira 435 museum yang terdaftar baik milik pemerintah pusat, daerah maupun swasta. Penataan museum milik pemerintah pusat dan daerah, imbuhnya, kurang terjaga dengan baik dibanding milik swasta.

 

"Harus ada pembaharuan dan revitalisasi untuk museum," ujarnya. (AM/IW)

 

Short link