Kabar Latuharhary

Komnas HAM Terima Warga Penghuni Perumahan Direktorat Jenderal Bea Cukai Pondok Bambu

Kabar Latuharhary – Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara menerima aduan dari warga penghuni perumahan Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Pondok Bambu di kantor Komnas HAM Jakarta, Senin (29/11/2021). Warga mengadukan adanya tindakan intimidasi agar mereka segera pindah ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) yang lokasinya belum mereka tinjau secara langsung.

Perwakilan warga menyampaikan jika mereka tidak keberatan untuk pindah, namun ada beberapa kondisi yang perlu dibahas lebih lanjut bersama DJBC. “Kami meminta adanya penundaan eksekusi karena belum melihat lokasi secara langsung dan permasalahan lainnya adalah satu rumah ada beberapa keluarga namun yang diberikan Rusunawa hanya satu KK (kartu keluarga-red) saja, belum lagi terkait uang sewanya,” ucapnya.

Terkait aksesibilitas Rusunawa dan kendaraan roda dua yang dibatasi maksimal hanya dua buah juga menjadi perhatian mereka. Mereka mengaku tidak sedikit dari warga penghuni perumahan DJBC yang sudah lansia sehingga akan menyulitkan mereka jika harus menaiki tangga yang tinggi.

Menanggapi aduan tersebut, Beka menyampaikan jika sebelumnya sudah berkoordinasi dengan staf khusus Kementerian Keuangan terkait hal ini. “Infonya kasus ini pernah dimediasi oleh Komnas HAM dengan hasil sepakat untuk tidak sepakat, Komnas HAM akan membuka kembali berkas pada tahun 2012 tersebut, dan semua aduan yang telah disampaikan pada hari ini akan kami tindak lanjuti juga ke staf khusus Kementerian Keuangan untuk mencari solusi terbaik,” imbuh Beka.

Lebih lanjut Beka menjelaskan jika problem sengketa rumah negara seperti ini banyak dialami di banyak tempat, namun kasus warga penghuni perumahan DJBC dinilai lebih terang karena warga sebenarnya bersedia pindah jika beberapa permintaan mereka terpenuhi. Terkait kebutuhan berkas aduan, Beka dibantu oleh seorang analis pengaduan masyarakat, Gracia Dumaira, dari Bidang Dukungan Pelayanan Pengaduan Komnas HAM.

 Penulis: Andri Ratih

Editor: Hari Reswanto

Short link